Thursday, November 17, 2016

Ini 5 Kebohongan Manfaat Susu, Wajib Bunda Ketahui!!!

Ini 5 Kebohongan Manfaat Susu, Wajib Bunda Ketahui!!!

Link Ads
Link Ads

Baca Juga

*WHAT THEY DON’T TELL YOU ABOUT MILK* _(Consumers Association of Penang)_
- THE DARK SIDE OF MILK -
Kebanyakan dari kita tumbuh bersama susu. Industri mengatakan kita membutuhkannya, tapi separuh dari total orang dewasa di dunia ini tidak bisa mencernanya. Yang bisa mencernanya, telah ditunggu oleh berbagai resiko penyakit. Milk: delicious, delightful, and… deadly. Kenapa begitu? Memang apa yang kita minum dari susu? Banyak hal yang tidak kita ketahui dari susu. Penelitian ilmiah sejak tahun 1930 telah menunjukkan bahwa susu adalah imperfect food. Konsumsi susu telah terbukti terhubung dengan, atau telah terbukti menyebabkan paling sedikit 50 problem kesehatan. Berikut ini diantaranya:

*OSTEOPOROSIS.*
Susu tidak mencegah osteoporosis, malah justru menyebabkan osteoporosis. Osteoporosis terjadi akibat hilangnya kalsium, dan produk susu, karena tinggi protein, menyebabkan berkurangnya kalsium. Susu sapi itu tinggi protein, 3 kali lipat dari protein air susu manusia. Percobaan diet tinggi protein pada sebuah studi menunjukkan, makin tinggi tingkat konsumsi protein, makin tinggi pula (dua kali lipat) pembuangan kalsium lewat urine.
*BATU GINJAL.*
Kalsium yang hilang dari tulang lari ke urine. Kondisi ini menyebabkan tingginya level kalsium dalam sistem ginjal yang akan mengakibatkan kristalisasi sehingga terbentuk batu ginjal. Tidak hanya itu, kalsium yang tidak terserap akan tetap berada dalam aliran darah dan akan dapat membentuk batu empedu.
*EARLY MATURITY.*
Dalam hidupnya, seorang anak perempuan yang tumbuh menjadi wanita dewasa akan memproduksi total ekuivalen 1 sendok makan estrogen. Hormones bekerja dalam level nanomolekul untuk sebuah powerful biological effect. Kita wanita mendapatkan megadosis hormone tersebut dalam susu. Setiap teguk susu dilaporkan memiliki 59 diffferent powerful growth hormones!
*DIABETES PADA ANAK.*
Finlandia, yang memiliki angka tertinggi konsumsi susu sedunia, ternyata juga peraih angka tertinggi untuk kasus insulin-dependent diabetes. Penyakit yang telah lama kita tahunya karena genetik. 40 dari 1000 anak di sana kena diabetes, sementara Amerika hanya 6-8 anak per 1000. Peneliti mengatakan bahwa protein-protein tertentu yang ada dalam susu sapi menyerupai molekul dalam beta cells pancreas yang mengeluarkan insulin. Dalam beberapa kasus, sistem imun membuat antibody terhadap protein susu ini. Antibody ini kemudian salah menyerang dan merusak beta cells. Ketika 80-90% insulin yang memproduksi beta cells ini rusak, terjadilah diabetes. Sebuah studi menemukan tingginya level antibody atas protein susu pada seluruh 142 darah anak penderita diabetes yang diteliti. Protein susu sapi ini bahkan akan sampai ke bayi yang disusui ibunya jika ibunya minum susu sapi.
*COLIC.*
Protein susu juga menyebabkan colic/sakit/kejang perut dalam sistem cerna bayi, yang dialami 15-40% bayi di seluruh dunia.
*RUSAKNYA SISTEM IMUN.*
Susu sapi terdiri dari banyak protein (seperti casein) yang sangat sulit dicerna dan berbahaya bagi sistem imun. Amino acids, unit-unit yang membangun protein, adalah tembok penghalang bagi sel hidup. Ketika protein dari makanan dapat dipecah oleh pencernaan ke dalam amino acids, itu tidak berbahaya bagi sistem imun. Namun ketika tidak dapat dipecah, itu akan melemahkan sistem imun, menyebabkan alergi dan problem lain. Sebuah studi tahun 1989 yang dipublikasikan Nutrition and Cancer, menemukan hubungan antara konsumsi susu sapi dan butter dengan resiko non-Hodgkin’s lymphoma, yaitu penyakit kanker sistem imun.
*ASAM LAMBUNG.*
Susu meningkatkan produksi asam lambung.
*SINUS DAN PROBLEM PERNAFASAN.*
Susu memproduksi dan menebalkan mucus di saluran pernafasan yang memproduksi dahak. Mucus yang berlebihan akan mengeras dan membentuk lapisan pada usus yang menyebabkan usus tidak dapat menyerap gizi dengan baik, lalu menyebabkan kelelahan kronik. Mucus ini juga mengakibatkan konstipasi yang berujung pada problem kesehatan lain.
*PENYAKIT JANTUNG.*
Whole milk (dan produk susu tinggi lemak lainnya) bukan satu-satunya contributor signifikan penyebab tingginya tingkat kolesterol dan penyakit jantung, tapi juga non-fat milk lho. Dalam buku Alternative Medicine Review, William B Grant, Ph.D. dikatakan bahwa non-fat milk sangat rendah vitamin B nya. Pemecahan protein tanpa kehadiran vitamin B ini justru akan menyebabkan terbentuknya homocysteine. Homocystein, sebuah amino acid, ketika hadir dalam darah dalam kondisi darah sedang naik, dicurigai sebagai penyebab rusaknya pembuluh arteri, membuat makin mungkin terserang atherosclerosis (mengerasnya pembuluh arteri). Karena hal itu, homocysteine dapat menjadi pemicu 10-15% kasus serangan jantung. Tingginya homocysteine juga punya pengaruh pada otak juga. Arteri yang tersumbat oleh kolesterol dapat menyebabkan stroke. Stroke ringan maupun berat menyebabkan rusaknya sel yang mempengaruhi fungsi otak.
Milk High in Fat. Susu sapi memiliki lemak 50% lebih tinggi dari susu manusia. Makanya tidak heran bahwa susu dilaporkan memiliki sumber saturated fat yang mengentalkan pembuluh arteri anak-anak di Amerika. 
“XO Factor”. Hubungan lain yang memperkuat bukti bahwa susu dekat dengan penyakit jantung adalah XO Factor atau factor xanthine oxidase, enzim yang ditemukan dalam susu sapi, juga pada susu manusia dan zat dalam tumbuhan, cuma… karena susu sapi dihomogenisasi (catatan: semua susu UHT dan evaporasi itu dihomogenisasi, enzim ini jadi tinggi. Enzim XO tinggi ini telah diidentifikasi sebagai perusak sepertiga sel arteri dari 300 korban serangan jantung dalam kurun waktu studi selama 5 tahun.
*ARTHRITIS.*
Antigen dalam susu sapi dapat menyebabkan arthritis dan osteoarthritis. Menurut estimasi terdapat 100 antigen dalam susu sapi yang pada saat proses pencernaannya tubuh mengeluarkan antibody antigen complexes sebagai akibat dari immune response. Zat antibody ini akan tersimpan dalam persendian berupa rasa sakit, nyeri, kemerahan, dan kaku.
*KEKURANGAN ZAT BESI.*
Susu adalah penyebab utama kekurangan zat besi pada bayi. Ini karena susu sapi rendah sekali zat besinya. Susu juga menjadi sebab terjadinya kekurangan/kehilangan darah dalam proses di usus, dan kehilangan darah ini juga berarti hilangnya zat besi yang ada dalam darah. Kehilangan darah ini juga disebabkan oleh tingginya protein dalam susu.
*KATARAK.*
Populasi yang mengkonsumsi produk susu dalam jumlah besar punya resiko kena katarak lebih tinggi. Dalam proses pencernaan di usus, zat pada susu sapi yang bernama lactose, akan dipecah menjadi 2 molekul gula sederhana, namanya glucose dan galactose. Galactose inilah yang beracun bagi manusia. Ketika konsentrasi darah dengan galactose meningkat, itu akan bisa menabrak dan memasuki lensa mata.
*MULTIPLE SCLEROSIS.*
Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit syaraf misterius yang diderita banyak orang Amerika saat ini. MS menyebabkan peradangan berganda dan melukai myelin di otak dan tulang belakang. Myelin adalah jaringan yang melindungi syaraf. Penderitanya bisa mengalami cacat sampai harus duduk di kursi roda. Penelitian sejak tahun 1974 telah mengindikasikan bahwa susu sapi berpengaruh paling besar di MS.
*LEUKAEMIA.*
Tahun 1981, virus bovine leukaemia ditemukan di 3 dari 5 sapi perah di Amerika. Meskipun dipasteurisasi, kemungkinan terkontaminasi dengan susu yang tidak terpasteurisasi menyebabkan virus ini tertular kepada manusia dan terkena leukaemia juga. Studi di Rusia dan Sweden menunjukkan area yang tidak terkontrol virus leukaemianya telah dihubungkan dengan meningkatnya angka penyakit ini pada manusia.
*ALLERGIES.*
Susu yang penuh dengan protein, yang 80% proteinnya terdiri dari casein. Susu sapi memiliki casein 300% lebih tinggi dari susu ibu. Casein itu seperti lem kuat, yang digunakan untuk mengelem kayu, kertas dll. Casein adalah satu zat paling alergenik yang ditemukan dalam makanan kita. Alergi susu umum ditemukan pada anak spt diare, sembelit, dan fatigue (kelelahan). Satu laporan ilmiah Dr. Spock (dokter anak terkenal di Amerika) mengatakan bahwa casein itu penyebab mucus, sakit telinga dan infeksi telinga kronik pada 40% anak Amerika di bawah 6 tahun. Alergi susu juga dihubungkan dengan problem tingkah laku pada anak-anak, juga asma.
*BREAST, PROSTATE, AND COLON CANCERS.*
Susu dari sapi yang diterapi hormon mengandung potensi akselerator kanker. Aslinya susu itu memang udah jelek akibatnya bagi tubuh, tapi perusahaan kimia raksasa, Monsanto dan USFDA telah membuatnya jadi semakin buruk. Tahun 1994, FDA menyetujui penggunaan recombinant bovine growth hormone (rBGH), a genetically engineered hormone dari Monsanto yang meningkatkan produksi susu sapi hingga 10-25%. rBGH disuntikkan dua kali sebulan kepada 3 juta sapi perah Amerika. Susu dari sapi yang diberikan rBGH mengandung zat seperti insulin yang bernama insulin-like growth factor (IGF-1), sebuah hormone pertumbuhan yang sangat kuat yang juga bisa bekerja pada tubuh manusia. IGF-1 dapat dengan cepat menumbuhbesarkan pada keduanya, sapi dan manusia. IGF-1 juga menumbuhkan every single cancer dan every type of tumor dalam dunia medis.
*Are you at risk?*
rBGH yang disetujui digunakan di Amerika setelah studi yang dilakukan Monsanto (yang membuat hormone tersebut) bahwa tikus ngga sakit kena obat itu. Tapi data yang didapat dari FDA melalui US Freedom of Information Act bagaimanapun telah membuka fakta yang terjadi pada sapi-sapi yang disuntikkan rBGH, yaitu meningkatnya aborsi, sapi cacat, premature, multiple birth, dan tidak subur. Saat ini beberapa negara sudah melarang rBGH seperti Jepang, Australia, New Zealand, dan Canada.
*Nanah, Pesticides, Antibiotics, Germs and Toxins in Cow’s Milk!*
Ya nanah. Sapi-sapi itu alaminya mensuplai kebutuhan bayi sapi 16 pounds sehari, tapi manipulasi genetic, antibiotic dan hormones memaksanya memproduksi 18,000 milk per tahun, rata-rata 50 pounds per hari. Ambing sapi diperah secara elektronik dan mengakibatkan electric shock berkelanjutan. Sapi-sapi di pabrik menjadi menderita mastitis/bengkak bernanah di organ menyusuinya, dan masuk ke susu yang kita minum. 
Bakteri yang ada di organ menyusui pasti ada dong… Karena penyakit itu, perlu antibiotic dooong… yak masuuukkk antibiotic. Pestisida sudah pastilah, di makanan sapinya.
Beritahukan kepada keluarga kita dan mulai sekarang, ayo STOP minum susu.
- Miranti Widjoko,SH-
#IndonesiaAutoimmuneCampaign
#LimaDasarHidupSehat
#LDHS
SUmber: fb
Link Ads (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Related Posts

Ini 5 Kebohongan Manfaat Susu, Wajib Bunda Ketahui!!!
4/ 5
Oleh